TIK; Musuh atau Sahabat Guru

gggKemajuan  teknologi dan informasi  dalam dunia pendidikan tidak dapat dihindari lagi. Peran TIK dalam pembelajaran dan manajemen pembelajaran dianggap hal yang sangat urgen dan sangat membantu. Adanya perubahan orentasi pembelajaran dengan melibatkan TIK merupakan sebuah  tantangan . Perubahan tradisi ini memerlukan energi yang cukup besar.

Orentasi  pembelajaran yang hanya mengandalkan guru sebagai pusat pembelajaran serta sumber informasi menjadi pembelajaran  bermakna yang melibatkan siswa serta sumber informasi pengetahuan dari berbagai sumber (Internet) bukanlah perkara yang mudah. Sangat perlu adanya perubahan dari pemeritah dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kemampuan penggunaan TIK dalam pembelajaran.

Intervensi TIK dalam pembelajaran oleh pihak tertentu mungkin dianggap sebagai “musuh”. Betapa tidak, guru yang sudah mengajara puluhan tahun harus belajara menggunakan komputer, internet serta perangkat TIK yang lainnya. Tentu hal ini akan semakin memberatkan beban guru tersebut. Guru yang telah menikmati kehidupan yang menyenangkan kemudian dia harus belajar atau dipaksa belajar karena pelibat TIK dalam pembelajaran atau sistem administrasi, mungkin akan menjadikan perubahan orentasi pembelajaran ini adalah sebuah hambatan yang cukup besar.

Meskipun sekarang  berlimpahnya peralatan TIK misalnya telepon pintar yang digunakan oleh guru berupa aplikasi sosmed, tapi hal tersebut belum dimaksimalkan dalam pembelajaran. Konsepsi TIK yang kami bahas dalam intervensi pembelajaran bukan hanya seorang guru aktif di Dunia Maya. TIK yang kami maksdu adalah seperti pendapat Munir (2008). Menurut Munir (2008), TIK  adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dan digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan sebagai pertimbangan strategis untuk pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas paling tidak memenuhi kriteria sahih, terandalkan, relevan, akurat, dan tepat waktu. Jadi TIK yang dapat dimanfaatkan dalam  pembelajaran .

Adanya gerakan literasi TIK serta pelibatan TIK dalam pembelajaran, sedikit banyaknya “memaksa” guru untuk belajar dan terus belajar.  Tujuan kebijakan dari pendekatan literasi teknologi adalah untuk memungkinkan peserta didik, tenagam kerja, dan warga negara untuk menggunakan TIK dalam mendukung pembangunan sosial dan meningkatkan produktivitas ekonomi, meningkatkan keterlibatan, membuat sumber daya berkualitas tinggi, dan meningkatkan keterampilan keaksaraan. Jadi TIK dalam pembelajaran adalah mempermudah pembelajaran tersebut.

Munir (2009) dalam bukunya berjuduk ” Kerangkan Kompentensi bagi Guru” , secara praktis menegaskan bagaimana peran TIK dalam pembelajaran untuk memaksa guru untuk terus belajar. Berikut intervensi TIK dalam pembelajaran.

  1. TIK dalam pembelajaran. Guru dapat menghadirkan suasana yang tidak dapat direalisasikan dalam pembelajaran di ruangan kelas. Misalnya guru Biologi mendiskripsikan tentang tumbuhan atau pohon kurma. Meskipun kurma adalah salah  satu jenis tumbuhan yang hidup di gurun pasir, tetapi dengan penggunaan internet dalam pembelajaran, guru dapat menghadirkannya dalam bentuk yang nyata. Demikina juga dengan hal-hal lain yang serupa. Intervensi TIK dalam pembelajaran tidak hanya di kelas ril tetepi dapat juga dilakukan pembelajaran dengan  kelas maya. Adanya e-learning menjadikan belajar tidak dibatasi oleh waktu dan ruang.
  2. TIK dalam pegagogik. Adanya berbagai fakta yang dapat dihadirkan dalam ruang kelas serta berbagai jenis aplikasi pembelajaran, semakin  menjadikan guru lebih variatif dalam mengemas pembelajarannya dengan berbagai metode pembelajaran. Guru tidak hanya mesti medominasi pembelajaran tetepi juga  mengarahkan siswa untuk belajar dan mendapatkan informasi  yang dapat membantu  pelajarannya. Sehingga guru mampu memberikan pengalaman belajar yang baik untuk siswanya   dengan metode pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa untuk selalu belajar.
  3. TIK dalam Penilaian Pembelajaran. Sekarang telah diterapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk jenjang SMK/SMA. SMP dan SD.  Adanya pendekatan  penilaian pembelajaran berbantuan TIK semakin memudahkan pihak sekolah. Tidak hanya Ujian Sekolah, Ulangan Semester serta ulangan harian juga melibatkan TIK. Jadi tugas guru semakin mudah dan nyaman dengan adanya TIK.

Paling tidak adanya intervensi TIK dalam lingkungan sekolah semakin memudahkan pelaksanan tugas oleh guru. Sehingga adalah sebuah kewajiban untuk selalu belajar melibatkan TIK dalam pembelajaran.

Pelibatan pembelajaran dengan TIK secara tidak langsung akan mampu kompetensi pegagogik guru yang bermuara pada peningkatan kompetensi guru. Hasil penelitian dari  Friska Tiananda dan Djoko Suwandi yang menyebutkan adanya korelasi antara kemampuan TIK terhadap peningkatan kompetensi pegagogik guru. Semoga….

 

 

Posted on May 16, 2017, in Artikel and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment